PENGALAMAN MENYENANGKAN
Haaiii... ini kesekian kalinya aku nulis cerita, yahh meskipun engga sebagus temen aku yang notabene seorang penulis, setidaknya budaya menulis harus
tetap ada yah... jadii, ga Cuma mencet-mencet pake jempol aja hehe.. nulis itu
penting lohh pemirsa, apalagi nulis pengalaman, bikin kita selalu flashback dan ga lupa sama sejarah hidup
kita. Sekarang aku bakalan berbagi cerita nih, tentang persahabatan aku, let’s
chek this out...
Ini berawal waktu aku kelas 1 SMP (atau disingkat jadi kelas 7),
awalnya sih, aku ga tertarik dengan namanya ‘persahabatan’, tanya kenapa? Karena
waktu SD aku trauma sama temen-temen deket dulu, Cuma gara-gara konflik kecil,
dan karena kasta aku beda dengan mereka yang serba punya, Akhirnya aku
terkucilkan kaya tong sampah di sudut koridor. Dan sekarang temen-temen SD aku
udah lupa banget sama aku, yang dulu suka beli ikan cupang dan keong di
plastikin, sekarang udah jadi remaja metropolitan yang hits dan gaul di sekolah
SMP nya masing-masing.
Waktu awal semester di SMP, sialnya aku ga masuk, karena cacar air
seminggu, dan baru masuk minggu berikutnya. Dengan tampang dekil, dan cacar
yang mulai kering, aku pede aja masuk kelas. Dan tau ga? Ga ada yang mau duduk
sama aku. Akhirnya aku duduk sendiri di belakang.
Aku kan orangnya rada asik yah... jadi meskipun baru masuk, dan
terlihat kaya monster bangun tidur, aku tetep sosialisasi sama penduduk
sekitar. dan karena suara aku yang gede hari itu juga aku dinobatkan sebagai
miss gordes (gorowok desa). Karena pencicilannya aku, ada satu orang di kelas
yang benciiiii bangett dari awal liat muka aku. Namanya Afiya. Dia dari SD yang
terkenal lumayan elit.
Dia ga suka sama semua yang ada di dalam diri aku. Salah satunya aku
punya temen banyak, meskipun aku baru masuk sekolah di tambah sama penampilan
yang mengerikan. Singkat cerita, aku kan ikut eskul tuh yaa, aku ikut PMR. Gak taunya
afiya juga ikut. Dia makin ga suka aja sama aku. Trus entah kenapa, besoknya partnernya
fiya atau pasangan praktek afiya keluar dari eskul. Dan partner aku juga pindah
eskul. Ya terpaksa kita separtneran. Daripada OTB? Kata hati aku saat itu juga.
Tapi kedengeran, jadi bukan ngomong dalem hati.
Kan PMR tuh harus kerjasama kan, ga mungkin egois. Ntar prakteknya ga
akan bener. Makin lama aku mulai adaptasi sama afiya, dan diapun begitu. Afiya mulai
terbiasa sama aku yang ga kaya manusia pada umumnya. Kita jadi sering latihan,
sering ngobrol. Besoknya tiba-tiba di kelas dia minta duduk bareng aku. Ya aku
sih oke-oke aja. Dari situlah kita mulai ngenal satu sama lain.
Singkatnya, aku sama afiya udah lumayan bagus praktek tandu
daruratnya. Dan akhirnya kita di bawa lomba, puji syukur kehadirat allah, kita
menang. Dan begitu seterusnya, sampe ekhirnya kita ada masa kalahnya. Dan rasanya
sakit, kecewa, dan sedih.Dari situ, aku sama afiya mulai hati-hati, dan
menghargai kemenangan. Karena di atas langit masih ada langit, artinya di atas
orang hebat, masih ada yang lebih hebat.
Oh iya, aku punya temen juga namanya vina, dia temen aku kalo pulang
bareng, aku lumayan deket, karena jarak rumah aku kan jauh, jadi di jalan kita
sering sharing. Yang bikin kita terbuka satu sama lain. Afiya juga punya temen
pulang bareng, namanya farah. Entah kenapa, aku juga lupa ga tau gimana awalnya
kita berempat bisa deket dan jadi sahabat kaya geng-geng cewe kekinian gituu. Tapi
bedanya kita semua pada bokek, dan ga punya tampang yang bagus buat di
sombongin.
Di sekolah aku ada dua cowo, yang lumayan menarik perhatian kaum hawa.
Namanya Rafi, Harry, Alex. Ya mereka kaya cowo pada umumnya, apalagi mereka
lumayan ganteng, jadi rada jual mahal sih yaa, apalagi cewe-cewe kaya kita. Jangankan
sama cowo, waktu awal sekolah aja kan, ga ada yang mau duduk sama aku.
Ternyata mereka bertiga anak PMR juga. Dan kita mulai sering ngobrol
karena tugas, eskul, sharing, dan masih banyak lagi. Dan ini juga aku ga tau
kenapa tiga cowo itu bisa jadi temen deket aku. Dan horornya setelah tiga cowo
ini bergabung jasi sahabat aku, cewe-cewe yang awalnya suka gangguin dan
menggilai mereka, seakan tersedot oleh kulit kerang ajaib. Merek semua jadi
biasa aja, seakan-akan setelah gabung sama aku, mereka ber tiga ketularan ‘ga
waras’.
Dan sahabat-sahabat aku ini gatau kenapa juga, jadi terkenal di
sekolah. Mungkin bisik-bisik tetangga mengatakan “ehh three musketers sekarang
gabung ama wewe gombel and the geng”. Dan jadilah kita grup terhitz versi SMP
5. Aku sama sahabat-sahabat aku terkenal “gila” di kalangan guru, murid, dan
semua warga sekolah. Mungkin selain kegilaan, alhamdulillahnya kita selalu
menyumbangkan beberapa prestasi yang kita dapatin baik di eskul, maupun kegian
akademik lainnya. Itu membuktikan walaupun kita berteman sama orang-orang aneh,
selagi kita bisa berkarya dan bermanfaat buat orang lain kenapa engga?
Mereka udah jadi bagian keluarga juga buat aku, mereka adik dan kakak
aku meskipun beda ibu, adik yang selalu aku mintain makanannya, aku suruh-suruh,
dan kakak yang selalu aku mintain duitnya dan ga lupa minta tebengan pulang.
Dari cerita hidup aku satu ini juga, aku belajar, ga perlu takut sama
masa lalu, masih ada masa depan. Dan kita jangan menilai orang dari bentuk fisik,
maupun hartanya. Allah kan menciptakan kita berbeda-beda, supaya kita bisa
saling melengkapi. Dan kita berteman sama siapa aja, selagi itu baik, dan
membuat kita bertambah ilmu dan kebaikan why not?
Sekarang walaupun aku dan temen-temen aku beda sekolah, kita tetep
komunikasi, main bareng, dan ga pernah melupakan satu sama lain. Kita punya
janji. Kita sukses bareng, kita tetep bareng, dan kalo nikah harus undang-undang.
Dan mereka adalah hal yang paling menyenagkan dalam hidup aku.